Pada
tanggal 15 Agustus 1945, tiga hari sebelum hukuman mati atas beliau
dilaksanakan Jepang kalah perang dan menyerah tanpa syarat pada
sekutu, dan pendudukan Jepang atas Korea berakhir. Choi muda bebas
dan bergabung dengan angkatan darat Korea Selatan.
Pada
awal karirnya yaitu pada bulan Januari 1946, dengan pangkat letnan 2,
beliau ditugaskan sebagai komandan kompi di infanteri ke-4 di
Kwangju, propinsi Cholla Namdo. Pada waktu iti beliau mulai
mengajarkan para anak buahnya dengan Tang Soo (sebutan Korea untuk
Karate).
Selama
masa tugasnya di AD Korea, beliau mulai meneliti seni bela diri yang
dipelajarinya. Pada bulan September 1953 pada pangkat Mayor Jenderal,
beliau membentuk Divisi Infanteri ke-29 yang disebut “Fist
Division” atau “Ik-Hee” (di singkat menjadi ICK). Dengan
bantuan Master Nam Tae Hee dan Master Han Cha Kyo, Divisi inilah yang
menjadi labolatorium dalam pengembangan Taekwon-Do selanjutnya dan
banyak melahirkan instruktur-instruktur kelas dunia, diantaranya
adalah Grandmaster Rhee Ki Haa.
Setelah
bertahun-tahun melakukan penelitian, akhirnya pada tanggal 11 April
1955, Gen. Choi Hong Hi mulai memperkenalkan nama Taekwon-Do sebagai
seni bela diri nasional Korea.
Pada
tahun 1959 bersidanglah para pimpinan aliran besar (Kwan) di Korea
yaitu Song Moo Kwan, Jido Kwan, Chang Mu Kwan, Moo Duk Kwan, Chung Do
Kwan, dan Oh Do Kwan. Akhirnya semua setuju untuk menggunakan nama
Taekwon-Do sebagai seni bela diri nasional Korea dan Korea Taekwon-Do
Association (KTA) pun terbentuk dan Gen. Choi Hong Hi terpilih
sebagai presiden.
Beberapa
tahun kemudian beliau memimpin tim demonstrasi Taekwon-Do untuk
melakukan tur ke negara-negara seperti Vietnam, Taiwan, USA dsb untuk
memperkenalkan Taekwon-Do kepada masyarakat dunia.
Pada
tahun 1961 terjadi kudeta di Korea Selatan, Gen. Park Chung Hee
menjadi presiden Korea Selatan menggantikan Syng Man Rhee yang
tersingkir. Setahun kemudian Gen. Choi Hong Hi pensiun dari AD Korea
Selatan dengan pangkat mayor jenderal, dan di tunjuk menjadi duta
besar untuk negara Malaysia. Beliau kemudain memperkenalkan
Taekwon-Do kepada masyarakat Malaysia, dan pada tahun 1963 atas
permintaan PM Tunku Abdurahman beliau mengundang tim demonstrasi
Taekwon-Do ke Malaysia. Pada kesempatan itu atas permintaan PM Lee
Kuan Yew, beliau juga berkesempatan memperkenalkan Taekwon-Do kepada
masyarakat Singapura.
Empat
tahun kemudian Gen. Choi Hong Hi kembali ke Korea, beliau kemudian
mengambil alih pimpinan KTA dan mulai lebih berkonsentrasi untuk
mengembangkan dan menyebarkan Taekwon-Do. Pada tanggal 22 Maret 1966
atas prakarsa Gen. Choi Hong Hi, International Tae Kwon-Do Federation
(ITF) akhirnya terbentuka dengan negara anggotanya Vietnam, Malaysia,
Singapura, Amerika Serikat, Jerman Barat, Itali, Turki, Mesir, dan
Korea Selatan.
Beberapa
tahun kemudian karena perbedaan politik dengan presiden Park Chung
Hee dan tidak ingin ITF dijadikan sebagai alat politik, Gen Choi Hong
Hi memutuskan untuk memindahkan markas ITF ke Totonto, Canada.
Presiden
Park Chung Hee berusaha untuk membujuk Gen. Choi Hong Hi agar kembali
ke Korea Selatan, termasuk dengan menculik dan menahan putra dan
putri Gen. Choi Hong Hi. Tetapi beliau tetap memilih tidak akan
kembali ke Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar